Jakarta, 27 Mei 2016
By. Slamet Riyanto
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad mengatakan,
Kemendikbud akan membuat standardisasi cabang olahraga yang dipertandingkan pada O2SN mendatang. "Mulai dari SD, SMP, SMA, SMK (termasuk Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus,-) itu diharapkan ada benang merah. Ini akan coba kita evaluasi secara menyeluruh," katanya saat memberikan sambutan pada acara Penutupan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2015 di Hotel Swiss Belinn, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/8/2015) lalu.
Hamid mengimbau, pemerintah daerah untuk menyiapkan peserta O2SN yang menjadi wakil daerahnya dengan sebaik-baiknya. Kemendikbud, kata dia, menginginkan kualitas O2SN terus meningkat setiap tahunnya. "Kami titip betul kualitas pelaksanaan olimpiade kita semakin bagus sehingga hasilnya ke depan menjadi semakin lebih berkualitas," ujarnya.
Hamid mengungkapkan, ke depan Kemendikbud akan bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia dalam membina siswa yang berprestasi di bidang olahraga untuk masuk ke jalur olahraga prestasi. Saat ini, kata dia, Kemendikbud hanya sekadar membina siswa tersebut sebatas jalur pendidikan olahraga. "Bagi adik-adik semua yang berprestasi ini, kita nanti arahkan untuk dibina melalui jalur olahraga prestasi," tuturnya.
Hamid menyampaikan, mulai tahun ini peraih medali emas cabang olahraga catur dan karate pada ajang O2SN berkesempatan mewakili Indonesia untuk berlaga di kejuaraan catur dan karate antar siswa tingkat internasional. "Para pemenang nanti akan ada pembinaan secara khusus lagi di cabang olahraga catur dan karate agar adik-adik kita bisa bertanding di tingkat internasional," ucapnya. (Sumber : kemendikbud)
Semakin kedepan ajang O2SN semakin bagus, dimana tahun 2016 O2SN sistemnya akan berbeda dengan tahun 2015. Karena pada O2SN 2016 bagi siswa yang berprestasi dari tingkat SD/SMP/SMA/SMK akan mendapat pembinaan dan mendapat kesempatan masuk pendidikan kejenjang lebih tinggi melalui jalur olah raga prestasi.
Dari sinilah diharapkan regenerasi atlit olah raga dari bidang yang di pertandingkan tersedia. Jadinya negara tercinta dalam mengikuti event tingkat asia dan iternasional akan menghasilkan mendali terus menerus.
Oleh sebab itu daerah harusnya berperan aktif dalam pembinaan atlit dari sekolah-sekolah dan diberikan biasiswa kepada siswa tersebut sehingga regenerasi atlit daerah juga tersedia banyak bila atlit yang terbaik masuk pembinaan di provinsi atau nasional.